Kabar Kejadian Luar Biasa (KLB) di Asmat, Papua, telah menjadi berita yang viral akhir-akhir ini. Kurang lebih sekitar 61 anak meninggal akibat gizi buruk dan campak. Hal ini sangat disesalkan memang, di tengah sibuknya pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur, terjadi kejadian mengenaskan yang selama ini tetutupi oleh pencitraan pemerintah. Dalam situs berita online, Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai angkat bicara mengenai hal ini. Menurutnya, pemerintah sibuk pencitraan dan masyarakat tertipu dengan suguhan informasi tentang adanya pembangunan di Papua. Selama ini pemerintah mengklaim bahwa Papua sudah seperti Jakarta, baik pendidikan dan kesehatannya. Namun faktanya bisa kita lihat sendiri.
Akses kesehatan yang tidak memadai menjadi pemicu tingginya angka kematian selain memang kondisi lingkungan yang tidak bersih. Harusnya, hal inilah yang menjadi perhatian pemerintah. Jika akses kesehatan sulit terjangkau, lalu bagaimana masyarakat apa lagi anak-anak akan menjadi anak-anak yang sehat dan kuat. Lalu, yang menjadi pertanyaan, mengapa sangat sulit membangun akses kesehatan di daerah sedangkan pembangunan infrastruktur di kota-kota besar sangatlah mudah. Di tengah perkembangan teknologi seperti saat ini, seharusnya akses pembangunan di daerah tidaklah menjadi hal yang sulit lagi. Ataukah karena pembangunan di daerah bukanlah prioritas yang akan memberikan keuntungan. Dengan adanya KLB ini seharusnya kita sadar bahwa pembangunan infrastruktur mewah tidaklah penting dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur dasar di daerah. Baca lebih lanjut