“Gimana,Sudah Isi Belum?”

Lama sekali ya tidak menulis dan curhat di blog ini

🧡


Hemm, rasanya baru kemarin bebas dari pertanyaan “kapan nikah, temanmu anaknya udah dua kok kamu belum nikah ?”


Sekarang lagi-lagi menghadapi pertanya serupa, “sudah isi belum?”


Yaa Allah, dulu aku pernah nyeletuk, hidupku adem ayem ya rasanya. Walaupun nggak sempurna, tapi aku selalu merasa nyaman dan aman. Ternyata, ujian itu hadir di saat aku tumbuh dewasa.


Bicara tentang kehamilan, dari awal aku sebenarnya merasa biasa saja, santai, dan ya ‘sedikasihnya’ Allah. Aku merasa aku sehat, siklus haidku teratur dan tidak ada masalah. Dari yang biasa saja, lama-lama menjadi khawatir dan terasa sesak saat banyak yang bertanya “sudah isi belum ?” dan semakin sesak saat melihat teman-teman yang usia pernikahannya di bawahku justru lebih dulu mendapat dua garis bahkan sudah melahirkan.


Tapi, aku selalu berusaha berpikir positif


Yaa, mungkin Allah akan kasih nanti saat emosiku lebih stabil, Allah akan kasih nanti setelah ekonomi keluarga kami lebih stabil, mungkin Allah akan kasih nanti setelah kita sudah ikhlas sama semuanya, mungkin Allah mau kami berdoa lebih banyak lagi, bersyukur lebih sering lagi, dan lainnya.


Tapi, bisik-bisik tentang “ kenapa aku, kenapa harus aku, kenapa aku nggak bisa seperti yang lain, kenapa mereka mudah sementara aku sulit, kenapa harus aku, anak pertama perempuan yang jadi tumpuan dan banyak harapan malah yang mengecewakan, kenapa mereka mudah sekali bahagia, kenapa mereka bahagianya awet, kenapa ?”


Astaghfirullah, padahal Allah telah memberitahukan bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan, dan Allah akan memberi ganjaran tiap gundah dan khawatir yang kita punya.


And here, it’s okay mi, nggak ada yang mudah di dunia ini, tapi ingat, Allah Maha Adil. Nggak mungkin kamu sedih terus menerus.

Yuk lebih bersyukur, Allah memberimu suami yang sayang banget sama kamu, nggak pernah nyusahin, memuliakan kamu, selalu sabar, dan banyak kebaikan lainnya. Allah memberimu banyak hal, yuk perluas dulu syukur dan sabarnya.